sebelum revolusi mental dilaksanakan, saya mau ngrusak mental dulu heuheuheu...
tidak ada yang tercipta sia-sia di dunia ini, Tuhan menciptakan segala sesuatunya agar bermanfaat. Nah kesia-siaan adalah anu... maksudnya ndak mungkin... hal perbuatan yang sia-sia adalah mengikuti petunjuk setan, sama dibenci oleh Tuhan sebagaimana juga pengkhianatan
kamu sekolah dari TK sampai setinggi-tingginya pasti memiliki manfaat, pasti ada perubahan... tadinya ndak bisa baca tulis akhirnya bisa baca tulis, sederhananya seperti itu, dan yang demikian itu adalah manfaat, bukan kesia-siaan
kamu lulus SMA/SMK pasti ada perubahan, lalu ada dua pilihan jadi sarjana atau cukup saja alam pengembaraan pendidikan formalnya... jika masuk perguruan tinggi maka pikirlah: apakah modal, tenaga dan waktumu nanti ndak sia-sia
pas jaman awal saya lulus sarjana, banyak orang memutuskan bersuara ditelinga saya bahwa standar gaji seorang sarjana apapun adalah minimal 2 jutaan... heuheuheu... kalau tidak maka perjalananmu adalah kesia-siaan
saya pikir pas itu, ada kemungkinan bahwa hal tersebut adalah kesadaran umumnya masyarakat hingga ketika Pramoedya Ananta Toer njewer telinga saya "Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas!" katanya