2 Januari 2012 B,
Sesuai saran dari Pak Dahlan Iskan, saya tidak gunakan 2013 tapi saya gunakan 2012 B, sebab menurut beliau tantangan dan kondisinya sama. Ya, meskipun sebenarnya saran itu bukan ditujukan kepada saya, tapi tidak masalah ikut-ikut juga, toh ikut tidaknya saya tidak ada pengaruh pada bangsa ini... (?)...
Sedang malas untuk membaca, perjalanan Agustinus Wibowo lewat buku "Garis batas"nya masih terhenti di jantung kota Bishkek, kemarin malam saya juga mengunjungi kota ini lewat game perang "command and conquer generals: zero hours" saya datang dengan pasukan tank China, masuk kota setelah sholat Ishak dan baru menaklukkannya sekitaran jam 12.
Dalam game ini, skenario berawal dari penghadangan tarhadap rombongan pasukan China ketika memasuki Kirgizstan oleh gerombolan teroris yang bernama GLA~tidak disebut dengan lebih jelas siapa dan negara apa GLA tersebut, hanya saja seperti mengikuti opini Barat tentang jihad yang mengidentikkannya dengan terorisme.
Pandangan sinis terhadap kaum Muslimin yang awal mulanya tidak begitu saya mengerti, menyangkut istilah jihad (perang suci) yang menjadi sorotan dan dijerumuskan dalam stereotipe yang mengerikan: terorisme, yang kemudian jadi diidentik dengan Islam. Memang tabiat negara-negara barat adalah mempraktekkan "name calling" untuk meruntuhkan perlawanan terhadap sikap imperium mereka, dan praktek itu selalu saja segera diikuti oleh para negara "bebek".
Saya belum begitu mengerti tentang jihad, jadi harus pelan-pelan sambil dipelajari. Juga tentang perang, selain lewat catatan sejarah, masih juga saya cari awal mulanya, awal mula "tradisi perang".
Perang ada sepanjang sejarah manusia di bumi ini, ia muncul sebagai fenomena bahkan sebelum Islam muncul (ini yang perlu diingat oleh masyarakat dunia). Perang itu semacam proses bunuh-membunuh antar manusia, secara massal tentunya. Awalnya perang memiliki etika dan estetikanya sendiri yaitu tidak melibatkan masyarakat sipil, bahkan juga tidak mengorbankan mereka. Menurut beberapa catatan sejarah yang saya dapatkan, perang mulai merambah dan turut membidik masyarakat sipil adalah ketika terjadinya perang dunia ke 2, tapi hal ini masih perlu saya ragukan sebab saya juga membaca penyerbuan tentara Mongol ke Baghdad.
Perang dengan kaitannya dengan kegiatan "bunuh-bunuhan" sendiri sudah ada sejak manusia menghuni planet Bumi, ingat kisah pembunuhan Habil oleh Qabil, terjadi karena keserakahan.
Sedangkan Jihad, dari yang sementara saya ketahui adalah aksi dan juga reaksi, tergantung kondisi. Reaksi sebagai salah satu cara untuk mengimbangi bahkan melawan perlakuan yang merugikan kaum Muslim. Segala hal dan perbuatan yang menghalangi kaum Muslim untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. adalah sangat merugikan. Sebagai aksi, jihad dengan kesadaran bahwa tiap-tiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kabar tentang keselamatan kepada seluruh umat manusia, hanya menyampaikan, bukan memaksa orang untuk mendengar, sekedar menyampaikan yang tidak saja hanya dengan berkata-kata, tapi juga dengan perbuatan, mejadi teladan bagi yang lain. Rahmatan lil'alamin.
Bagi saya, apa yang sedang dan pernah terjadi seperti serangkaian bom bunuh diri adalah bukan suatu perjuangan kaum Muslim, kejadian-kejadian itu adalah upaya sepihak dari kepentingan kelompok yang mengatasnamakan Islam dan tentunya merupakan upaya mengkerdilkan perjuangan (jihad) kaum Muslim.
Dan perang, adalah teror terhadap seluruh umat manusia tanpa memandang agama, awal mula perang yang sementara saya ketahui adalah keserakahan. Keserakahan adalah akibat dari runtuhnya ketakwaan terhadap Tuhan.
Diketik setelah berakhirnya hari perdamaian sedunia dengan kabar dari Korea Utara yang merencanakan Reunion dengan saudaranya Korsel dan ini diragukan oleh masyarakat dunia, juga tentang kabar dari Palestina, seorang serdadu Israel menyamar sebagai tukang sayur untuk menyerbu Palestina. Dari Amrik, ada kabar juga mengenai penjualan senjata besar-besaran di wilayah Asia. Perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar